header fadmalalala

Mengatasi dan Mencegah Iritasi Kulit Pada Bayi dengan Krim Ruam Popok

Konten [Tampil]
Ruam Popok Bayi

Kehadiran buah hati di rumah memberikan kebahagiaan tersendiri untuk seluruh keluarga. Namun, ada kalanya orang tua dibuat panik ketika si Kecil rewel dan mudah menangis misalnya saja karena mengalami ruam popok. Ruam popok sendiri adalah salah satu bentuk iritasi kulit yang sering terjadi pada bayi di bawah 2 tahun. Seperti namanya, ruam ini memang erat kaitannya dengan penggunaan popok baik yang terlalu ketat atau jarang diganti sehingga kulit bayi yang masih sangat sensitif harus berkontak dengan kotoran terlalu lama. Kabar baiknya adalah ruam ini dapat diatasi dengan menjaga kebersihan diri buah hati dan juga penggunaan krim ruam popok.

Krim ruam popok mengandung bahan-bahan yang membantu meredakan kemerahan, perih dan juga kulit kering akibat iritasi. Dengan penggunaan teratur, gejala ruam tersebut akan berangsur membaik dan si Kecil kembali ceria karena tidak lagi merasa perih maupun gatal. Yuk, simak serba-serbi ruam popok dan juga penggunaan krim ruam berikut ini.

Mengenal Ruam Popok

Ruam popok adalah sebuah kondisi ketika kulit bayi yang biasanya tertutup popok mengalami iritasi. Ruam popok ini biasanya diakibatkan oleh gesekan antara kulit bayi dengan permukaan popok dan juga kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses. Sebagai informasi, urin dan feses memiliki sifat asam yang dapat mengikis permukaan terluar kulit sehingga memberikan efek kemerahan mengilap, perih dan juga lecet jika terjadi dalam waktu lama. 

Untungnya, ruam popok bukanlah kondisi serius selama tidak dibarengi dengan infeksi lanjutan seperti bakteri atau jamur. Untuk itu, jika kita melihat si Kecil mengalami ruam popok segeralah berikan penanganan seperti lebih rajin mengganti popoknya serta memberikan salep ruam popok setiap habis mandi atau berganti popok.

Gejala dan Penanganan Ruam Popok

Ruam popok ditandai dengan beberapa gejala yang dapat dengan mudah dikenali. Gejala tersebut meliputi:

  • Kemerahan, luka, bengkak atau bintik di area pantat bayi, paha, pangkal paha dan alat vital
  • Kulit bayi terasa panas ketika disentuh
  • Adanya sikap bayi yang tidak biasa karena merasa tidak nyaman atau kesakitan, seperti gelisah, menangis ketika disentuh atau dimandikan, serta sering terbangun di malam hari.

Jika kita melihat beberapa atau semua dari gejala tersebut, sebaiknya jangan dibiarkan karena ruam akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi buah hati. Beberapa cara yang dapat dicoba untuk meringankan dan meredakan iritasi kulit akibat popok ini adalah:

1. Rutin mengganti popok bayi

Ingat bahwa kontak terlalu lama dengan kotoran baik urin maupun feses dapat membuat kulit iritasi karena sifat asam yang dimilikinya. Untuk itu, rutinlah mengganti popok si Kecil, misalnya di setiap 2 jam sekali tanpa menunggunya penuh supaya kulitnya lebih sehat dan bersih.

2. Menggunakan ukuran popok yang sesuai

Hanya karena tubuhnya masih mungil bukan berarti kita boleh memakaikan popok ketat dengan tujuan tidak melorot. Popok ketat membuat kulit bergesekan dengan popok yang dapat memperparah ruam.

3. Membiarkan bayi tanpa popok

Kulit yang tertutup popok 24 jam sehari, setiap hari, tidak bisa mendapatkan sirkulasi udara yang baik sehingga rentan mengalami infeksi jamur dan iritasi. Saat ganti popok atau habis mandi, biarkan buah hati tanpa popok untuk beberapa waktu agar kulitnya bisa bernafas dan kelembaban berlebihan pada permukaannya dapat menguap sempurna.

4. Oleskan salep popok bayi

Salep popok bayi atau salep pelindung (barrier ointment) setiap habis mandi dan mengganti popok. Salep ini juga umum disebut dengan krim ruam popok. Fungsi salep atau krim tersebut adalah untuk meredakan gejala ruam sekaligus memberikan perlindungan dengan menguatkan skin barrier sehingga tidak gampang iritasi saat bergesekan dengan popok. Pastikan salep yang dipilih mengandung pro vitamin B5 dan juga lanolin, bahan alami yang berguna untuk merawat kesehatan kulit dan mempercepat regenerasi selnya.

Mengatasi dan Mencegah Ruam dengan Krim Ruam Popok 

Krim Ruam Popok Bayi

Ruam popok bukanlah kondisi berbahaya sehingga penanganan sendiri di rumah sebenarnya bisa dilakukan. Menjaga kebersihan diri si Kecil hingga mengoleskan krim ruam popok dapat membantu meredakan iritasi kulit yang terjadi. Dan mengingat kulit bayi masih sangat lembut dan sensitif, pastikan kita memilih produk salep dengan bahan alami yang efektif dan aman, misalnya saja pro vitamin B5 dan lanolin. Kedua bahan ini membantu mengatasi dan mencegah ruam popok agar tidak semakin parah.

Pro vitamin B5 atau dekspanthenol memiliki banyak manfaat bagi kulit bayi. Salah satu manfaatnya adalah menjaga kelembaban alami kulit berkat kemampuannya menarik dan mengunci air dalam sel kulit (humektan). Dengan begini, gejala iritasi seperti kulit kering, bersisik dan pecah-pecah dapat diatasi dan tidak menimbulkan rasa gatal. Kandungan pro vitamin B5 juga memiliki sifat anti inflamasi atau anti peradangan yang dapat membantu meredakan kemerahan dan mendinginkan kulit yang sedang iritasi.

Bukan itu saja, vitamin B5 dapat merangsang pembentukan kolagen yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka dan regenerasi kulit sehingga luka lecet akibat iritasi dapat sembuh lebih cepat. Dan yang paling penting adalah kandungan tersebut membantu meningkatkan skin barrier yang membuat kulit tidak gampang terluka saat mengalami gesekan dengan permukaan popok.

Tidak ketinggalan lanolin yang berasal dari domba, dimana kandungan ini membantu menjaga kelembaban dan kelembutan alami kulit sekaligus merawat kulit yang mengalami iritasi. Duo pro vitamin B5 dan lanolin ini secara efektif membantu meredakan ruam sekaligus mencegahnya sebelum terjadi. Oleh karena itu, gunakanlah secara rutin kapanpun dibutuhkan supaya kulit bayi lebih sehat dan terlindungi.

Bepanthen krim ruam popok memiliki kedua bahan alami tersebut sehingga cocok dioleskan pada kulit bayi yang sedang mengalami ruam, atau sebagai langkah pencegahan sebelum ruam menyerang. Pastikan kulit si Kecil dalam kondisi kering dan bersih sebelum mengaplikasikan salep ruam supaya dapat terserap sempurna dan memberikan proteksi ekstra.


Referensi:

  • Carissa Stephens, R.N., CCRN, CPN, Helpful Tips for Diaper Rash: What You Need to Know, November 29, 2021. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.healthline.com/health/home-remedies-diaper-rash
  • Stephen Jerome Parker, MD, Diaper Rash Treatments, July 29, 2020. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.webmd.com/parenting/diaper-rash-treatment 
  • Lyndsey Garbi, MD,Choosing Diaper Rash Cream,March 18, 2021. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.verywellfamily.com/selecting-a-diaper-rash-cream-284417
  • Anna T., How Do I Choose The Best  Diaper Rash Cream?,June 4, 2022. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.wise-geek.com/how-do-i-choose-the-best-diaper-rash-cream.htm

Fadmala A
Seorang ibu rumah tangga yang suka belajar dan mencari ilmu baru. Suka dengan tantangan dan sedang mencoba untuk konsisten untuk belajar.

Related Posts

Posting Komentar