header fadmalalala

Kesulitan Mendidik Anak Tanpa Marah? Yuk Baca Buku Ini!

Konten [Tampil]

Assalamu’alaikum..

Sebagai seorang wanita muslim yang mempunyai tanggung jawab selain kepada suami, kita juga mempunyai tanggung jawab untuk membesarkan anak. Mengasuh dan mendidik anak dengan tepat, agar kelak menjadi anak sholeh dan sholihah. Aamiin..

Pada akhir bulan Juli kemarin, saya membeli sebuah buku yang menarik di mata. Sebuah buku yang cocok untuk seorang ibu yang masih belajar di dunia parenting untu mengasuh dan mendidik anak dengan tepat.

Buku ini mengajarkanku tentang mendidik anak tanpa marah. Bagaimana cara mengelola sebuah emosi sesaat atau emosi yang lebih memuncak. Hihii,, pengendalian emosi ini penting sekali menurutku. Karena sering sekali emosiku tak terkendali saat anak tak mau makan, tak mau membereskan mainannya, atau saat anak sedang tantrum.

mendidik-anak-tanpa-marah

Mengenal Buku

Judul : Don’t Be Angry, Mom
Mendidik Anak Tanpa Marah
Penulis : dr. Nurul Afifah
Penerbit : Ikon
ISBN : 978-602-51563-2-8
Cetakan : 9, Juli 2021
Ukuran : Soft Cover 15 x 21 cm
Isi : 164 Halaman
Berat : 220 gram
Harga : Rp 65.000

Buku ini merupakan buku best seller yang sudah sembilan kali dicetak yang cetakan pertamanya pada bulan Januari 2019 lalu. Buku ini langsung menarik perhatianku saat melihat cover pada bagian depan buku. Cover dengan gambar seorang ibu yang memeluk anaknya membuatku tersentuh. Judul pada cover membuatku disentil. Seperti diingatkan langsung oleh penulisnya.

Kok kayaknya berlebihan banget ya cara mendeskripsikannya :D hahaaa.. Tapi ini kenyataan kok.

Buku ini ku rekomendasikan buat semuanya yang kurang bisa mengendalikan emosi. Kenapa aku bilang semuanya? Walau judul ini menyebut “mom”, tapi buku ini tak tak hanya ditujukan untuk moms saja, tapi semua anggota keluarga. Karena tak hanya seorang mom saja yang harus mengendalikan emosinya.

Penasaran dengan bukunya? Cek dulu review buku ini dari saya yukk..

Review Don't Be Angry, Mom! Mendidik Anak Tanpa Marah

Apakah kita seseorang yang sering kelepasan membentak anak? Kurang sabar dalam mengasuk anak? Padalah kita sudah bertekad untuk lebih bersabar. Don’t worry, dr. Nurul Afifah menulis buku ini setelah lama berkecimpung dan mendengar curhatan orang tua tentang cara mengasuh anak.

Buku yang disajikan dengan santai dan dari berbagai ilmu serta sudut pandang Islam menjadikannya mudah untuk diserap. Buku yang tidak terlalu tebal, tetapi isinya lengkap dengan contoh dan penjelasan ilmiah dan metode yang mudah dipahami.

rentang-respons-marah

Apa Itu Marah?

Marah adalah suatu hal bentuk yang wajar dan merupakan emosi dasar bagi manusia. Menurut Paul Ekman, ada enam emosi dasar yang ada di dalam manusia. Yaitu fear(takut), anger(marah), sadness(sedih), happines(bahagia), disgust(jijik), dan surprise(terkejut).

Emosi marah yang ada di dalam diri kita timbul dari berbagai situasi. Di saat kita bertemu dengan sesuatu yang menjengkelkan, atau bahkan membenci sesuatu. Beberapa orang sadar bagaimana dan dimana kita harus mengekspresikan emosi marah kita. Tapi, masih banyak juga yang tidak sadar bahwa dia sedang kehilangan kendali emosinya.

Anak yang memiliki orang tua pemarah akan melihat bahwa kemarahan adalah suatu hal yang biasa. Sebab prinsipnya, anak belajar dari apa yang mereka lihat.

Saat melihat quote ini, serasa diingatkan lagi lagi dan lagi tentang pengendalian emosi marah. Saat mau marah, langsung ingat anak. Anak saya sedang melihat, malu rasanya diri ini jika anak melihat saya marah.

Penyebab dan Dampak Marah

Hidup itu adalah sebuah pilihan, tentu saja marah dengan anak juga adalah pilihan. Mau seperti apa marah kita pada anak. Mau pilih yang baik atau buruk? Tentu saja, dari pilihan itu, pilihlah yang tidak menyakiti hati dan dapat memberikan teladan. Tinggalkan cara lama kita, dan perbaharui cara marah kita.

Didalam buku ini, diceritakan apa sih yang menyebabkan kita marah? Kenapa kita marah pada anak? Bisa dari faktor internal yang ada di dalam diri kita sendiri, maupun faktor external yang terjadi di sekitar kita. Lebih baik kita mengenali dulu penyebab kemarahan kita. Dan, di buku ini menjabarkan apa saja faktor dari kemarahan kita khususnya terhadap anak.

Ternyata benar, dari faktor-faktor yang dijabarkan ini adalah dasar kemarahan yang aku lakukan selama ini. Dan setelah membaca dampak yang akan terjadi jika kemarahan saya tidak terkendali, akan berakibat negative pada anak.

Banyak sekali dampak negative yang dirasakan anak jika kita tidak bisa mengelola emosi kita. Dampak inilah yang akan terjadi dalam masa panjang. Pertumbuhan anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga pemarah. Ada dampak psikis maupun dampak fisik. Dampak ini tak hanya dirasakan oleh anak saja, tetapi orang tua pun juga akan mengalami dampak yang sama.

Marah yang berlebihan justru bukan demi kebaikan, melainkan akibat bisikan setan yang kerap berujung dosa dan penyesalan.

Kendali Marah

Untuk mengendalikan kemarahan yang kita lakukan, hal pertama yang harus kita latih adalah bersyukur dan bersabar. Kenali penyebab kemarahan kita, lalu diam sejenak. Tarik nafas, minum air, atau berwudhu untuk mengembalikan emosi kita. Ini adalah cara yang biasa saya lakukan untuk mengendalikan emosi. Dan jika marah sudah terjadi, setelahnya saya akan meminta maaf pada anak.

Pada buku ini, tak hanya kendali emosi sesaat saja yang dijelaskan. Tetapi, cara mengendalikan emosi untuk jangka panjang. Seperti meluangkan waktu atau quality time bersama pasangan, berlibur bersama keluarga, sampai mengurangi penggunaan gadget.

Wah, ternyata penggunaan gadget yang terlalu lama juga menyebabkan kita kehilangan kendali dalam mengontrol emosi. Duh, sepertinya harus digaris bawahi deh untuk ini. Sering banget nih saya lebih fokus ke hp atau laptop dan anak merasa kurang diperhatikan. Sebaiknya, disaat kita berkumpul bersama anggota keluarga letakkan dahulu hp atau gadget kita yang lain.

Apakah Anak Marah Itu Normal?

Pada buku ini dijelaskan catatan tentang perilaku marah yang terjadi pada anak. Apakah perilaku marah itu masih sebatas pelampiasan ekspresi saja, atau kemarahan yang sudah tidak sewajarnya. Seperti kemarahan yang terjadi pada balita. Tantrum lebih dari 30 menit setiap hari hinggan tantrum sampai melukai dirinya sendiri.

Tanda marah anak yang tidak normal pada usia balita, 5-12 tahun dan remaja memiliki banyak perbedaan. Tanda-tanda inilah yang harus kita ketahui sebagai orang tua agar tidak terlambat dalam perawatan yang akan datang. Karena akan berakibat buruk untuk pertumbuhan anak kedepannya.

Di buku ini juga memberikan cara meredam marah pada anak. Wah, bagus dan berguna banget saat membacanya. Peran orang tua yang sebenarnya diuji adalah saat meredam marah anak di tempat umum. Bagaimana kita menanggapi kemarahan anak yang sesungguhnya. Karena anak yang marah adalah anak yang sedang menanggulangi frustasi yang dimilikinya.

Jika anak mampu mengatasi emosinya, inilah yang dinamakan Kecerdasan Emosional. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mental anak.

Penerapan Disiplin Pada Anak

Tujuan awal disiplin adalah membuat anak terlatih dan terkontrol. Untuk mencapai hal itu, orang tua harus mengajarkan kepada anak bentuk tingkah laku yang pantas atau yang masih asing baginya. Sampai pada akhirnya, anak mampu mengendalikan dirinya sendiri.

Buku ini juga menjelaskan cara dan tahapan yang sebaiknya kita lakukan untuk melatih anak agar disiplin. Tak hanya untuk balita dan anak saja, di dalam buku ini juga memberikan cara jitu mendisiplinkan remaja. Karena remaja sudah mempunyai keinginan dan pola pikir yang melebihi dari anak atau balita biasa. Jadi cara untuk menanganinya juga berbeda.

quotes-menarik

Nah, bagaimana sedikit review dari buku Don’t Be Angry, Mom : Mendidik Anak Tanpa Marah ini? Kalau penilaianku adalah 9 dari 10 bintang. Karena buku ini mudah aku pahami, gaya penulisannya juga mudah diserap. Adanya studi kasus dan cara penanganan yang dicontohkan dalam buku ini. Banyak juga cara dan tips untuk mengelola marah kita, anak kita, dan efek yang timbul jika kita gagal dalam mengelola kemarahan kita.

Di dalam buku ini juga banyak quotes untuk menyemangati kita dalam mendidik anak tanpa marah. Buku yang tidak terlalu tebal dan tidak akan bosan walau dibaca berkali-kali. Bagaimana? Tertarik untuk membeli buku ini?

Buku ini bisa dipesan di tempat saya :D. Atau bisa langsung chat di WA untuk pemesanannya. Terima kasih sudah membaca hingga akhir.

Wassalamu’alaikum..

Fadmala A
Seorang ibu rumah tangga yang suka belajar dan mencari ilmu baru. Suka dengan tantangan dan sedang mencoba untuk konsisten untuk belajar.

Related Posts

9 komentar

  1. Suka nih sama ilustrasinya Mbak Fadmala. Pengendalian marah memang penting, Mbak. Makasih yaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, khususnya untuk anak harus hati" saat berbicara juga.. Hehee,, sama" mba :D

      Hapus
  2. Waaaaaaah.. ini juga buku yang masuk wl ku nih, mb.
    Ah, bisalah nanti aku japri kalo sudah Khatam buku yg di rumah. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap mba :D
      Kutunggu japriannya yaaakkk .. hihiii..

      Hapus
  3. Quote ini menjadi pengingat, Marah yang berlebihan justru bukan demi kebaikan, melainkan akibat bisikan setan yang kerap berujung dosa dan penyesalan. Bener menjadi reminder

    BalasHapus
  4. Aku jadi ngaca bnaget MB, baca ini

    BalasHapus
  5. Udah ngelirik buku ini blm jd beli.. bukan karena merasa ud jd not angry tapi masih takut menerima kenyataan klo aq jg suka marah dan jatuh dalam ke rasa bersalah,, huhuhu..trimakasih sudah dikasih intip isi bukunya ya mba

    BalasHapus
  6. Ah sama kayak mb Mya..buku ini udah kulirik tapi belum jadi kubeli..karena buku di rumah banyak yg belum selesai dibaca..hiks..
    Sekarang seringnya bacain buku anak..wkwk
    Makasih reviewnya mba

    BalasHapus
  7. bikin galau nih baca reviewnya, jdi makin bingung diantara 2 pilihan tentang manajemen emosi ke anak, maunya dibeli smua, hahahha

    BalasHapus

Posting Komentar